Perlu Tidaknya Amandemen V UUD 1945

Hari ini, 29 April 2011, DPD GAMKI NTT mengikuti diskusi terbatas forum Timex di kantor harian Timex – Kota Kupang. Diskusi ini dihadiri oleh H. Makarim (MUI NTT), DPRD NTT, Rm. Dus Duka ( Keuskupan Agung Kupang), Paul Sinlaloe (PIAR), dan Jemmy Amnifu (Wakil Pemred Timex), Pau Bola dan Silvester Ndaparoka (DPD GAMKI NTT), serta DR. David Pandie (akademisi). Diskusi yang berlangsung hampir 2 jam ini dipandu oleh Simon Petrus Nili dengan narasumber kunci Ibu Sarra Lery Boeik selaku Dewan Perwakilan Daerah Utusan Propinsi NTT

Isue amandemen

Ibu Lerry menyampaikan bahwa konstitusi atau UUD 1945 bukanlah produk hukum yang final tetapi terbuka diamandemen sesuai dengan dinamika negara. Itu kenapa, ada amandemen I, II, III, dan IV. Ada 3 isu strategis yang mau diusung oleh DPD yaitu sistim presindential, penguatan lembaga perwakilan (DPD), dan otonomi daerah.

Inti Sari

1. UUD 1945 merupakan produk hukum sekaligus produk politik. Sebagai produk hukum, maka konstitusi harus menjamin warga negara (kesejahteraan)artinya konstitusi mesti mencerminkan kebutuhan rakyat di bangsa ini, bukan merupakan cerminan elit-politik atau kelompok tertentu saja. Sebagai produk-politik maka konstitusi tidak bebas dari kepentingan politik yang syarat dengan semangat perebutan kekuasaan, fundamentalisme pasar, dan fundamentalisme agama. Jadi amandemen syarat dengan kompromi-kompromi politik.
2. Sementara itu, ada inkonsistensi penerapan nilai-nilai yang dalam mukadimah ataupun pasal-pasal Konstitusi. Inkonsistensi ini terlihat para ranah perilaku pemimpin negara ini atau para pengambil kebijakan di pusat maupun didaerah.
3. DPD yang merupakan produk amandemen IV, dikebiri perannya sebagai perwakilan daerah. Untuk itu, DPD perlu diberi ruang yang lebih proporsional di senayan maupun didaerah. Beberapa hal terkait dengan peningkatan kapasitas DPD adalah penambahan quota, perluasan peran didalam mengawal otda, penajaman pokok hubungan antara DPD-Gubernur-DPRD (mandatory) sebagai kekuatan segitiga didalam memperjuangkan kepentingan daerah di level pusat. Sejalan dengan itu, konsolidasi DPD asal NTT diperlukan agar tidak terkesan berjuang sendiri-sendiri.

GAMKI NTT IKUT PAWAI PASKAH 2011

DPD GAMKI NTT masa bakti 2010-2013 dibawah pimpinan Usi Emi Noemleni kembali mengikuti pawai paskah yang digelar oleh Pemuda GMIT pada tanggal 25 April 2011. Pawai ini diikuti oleh 40.000 ribu pemuda dan pemudi dari berbagai latar belakang. GAMKI NTT sendiri berada dibarisan pembuka yang sederetan dengan tim trompet dari pemuda Ambon dan GMKI Cabang Kupang.

Pawai ini dilepas dengan resmi oleh Gubernur NTT, Bapak Frans Leburaya yang didampingi oleh wakil gubernur dan para muspida., Ketua Sinode GMIT, serta para undangan lainnya

Pawai kali ini mengusung salah satu isue krusial di bangsa indonesia yaitu perdamaian dan kebinekaan yang ditandai dengan adanya obor perdamaian yang diarak oleh pemuda lintas agama yang ada di Kota Kupang.

Bagi GAMKI sendiri, NKRI dengan pluralitasnya merupakan kenyataan riil negara ini yang tidak perlu diperdebatkan lagi dan hal ini sesuai dengan sub-thema GAMKI secara nasional yaitu Membangkitkan solidaritas kemanusiaan dan penghargaan terhadap pluralitas Kebangsaan sebagai perwujudan identitas nasional yang berperadaban

Puji Tuhan, rombongan GAMKI NTT dan teman-teman lainnya dapat mencapai garis finish dengan suka cita. Ora Et labora

GAMKI NTT SIAP SUKSESKAN KONGRES 2011

Dalam rapat pengurus DPD GAMKI pada tanggal 18/4/2011 yang dipimpin oleh Usi Emi Noemleni-Ketua dan Om Paul Bola-Sekretaris diperoleh kepastian bahwa konggres GAMKI akan berlangsung pada tanggal 20-22 Mei 2011 di Kinasih - Bogor. Seluruh DPD GAMKI NTT dan 12 DPC dipastikan hadir.

Sejumlah persiapan sedangkan diagendakan yaitu : (a) Pembekalan peserta kongres mulai dari pemahaman aturan sampai dengan isue-isue strategis yang perlu dimenangkan sebagai program , (b) Konsolidasi DPC se NTT untuk mempersiapkan diri kesana, (c) pencarian dana

Kami memohon dukungan doa dan materil dari bung/usi senior, anggota, dan teman-teman seperjuangan, Ora et labora